Pakar UGM: Pertanian Tak Akan Berjalan Tanpa Penyuluhan yang Dikelola Serius
By Al
nusakini.com - Jakarta, 5 Juli 2024 - Sri Peni Wastutiningsih, pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menegaskan bahwa penyuluhan pertanian merupakan elemen krusial yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan nasional. Dalam pandangannya, transformasi dalam penyuluhan pertanian menjadi kunci utama untuk mencapai keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Dalam keterangannya yang dirilis oleh Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) pada tanggal 5 Juni 2024, Sri Peni mengatakan, "Pertanian tidak akan mungkin berjalan tanpa adanya penyuluhan dan negara tidak dapat berjalan tanpa pertanian."
Pakar UGM ini juga mengkritisi struktur kelembagaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), menyarankan agar BPP tidak hanya sekadar lembaga, tetapi juga menjadi pusat pengembangan terpadu yang setara dengan peran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di tingkat kecamatan.
"Sangat penting untuk meningkatkan kualitas BPP agar dapat mendukung pertanian berkelanjutan," tambahnya.
Sri Peni juga menyuarakan keprihatinan terkait keterbatasan anggaran yang mempengaruhi kinerja penyuluh di BPP yang melayani beberapa kecamatan sekaligus. Dia menegaskan perlunya kerja sama yang kuat antar stakeholder dalam mendukung peran BPP sebagai motor penggerak pembangunan pertanian.
"Kerja sama antar stakeholder menjadi krusial. Semua pihak harus menyadari peran mereka dalam mendorong pertanian ke arah yang lebih baik," lanjut Sri Peni.
Selain itu, Sri Peni menyoroti pentingnya amandemen terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk menyatukan standar dalam penyelenggaraan dan pengaturan posisi penyuluh pertanian di setiap daerah.
"Pertanian harus ditempatkan sebagai urusan wajib yang diatur secara seragam di seluruh pemerintahan daerah," tandasnya.
Di akhir pernyataannya, Sri Peni juga menggarisbawahi pentingnya pemetaan program studi di perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan lokal untuk mendukung pembangunan pertanian secara optimal.
Artikel ini dibuat berdasarkan partisipasi Sri Peni Wastutiningsih dalam Focus Group Discussion yang diadakan oleh KPPN dengan tema "Penyuluh Pertanian Mau Kemana?" di Hotel Aston Simatupang, Jakarta, pada tanggal 2 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar penyuluhan dari perguruan tinggi serta perwakilan dari organisasi petani seperti Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).